Logika
cara
berpikir dengan mengembangkan sesuatu berdasarkan akal budi dan bukan dengan
perasaan atau pengalaman. Pelajaran logika difokuskan pada hubungan antara
pernyataanpernyataan (statements).
LOGIKA PROPOSISI
Di
dalam matematika, tidak semua kalimat berhubungan dengan logika. Hanya kalimat
yang bernilai benar atau salah saja yang digunakan dalam penalaran. Kalimat
tersebut dinamakan proposisi (preposition).
Secara
didenifisikan proposisi adalah Pernyataan atau kalimat deklaratif yang bernilai
benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya.
Contoh :
Proposisi :
- 6 adalah bilangan genap
- Ibu kota provinsi jawa barat adalah Semarang
- Kemarin hari hujan
- 2 + 2 = 4
Bukan Proposisi :
- Jam berapa Kereta tiba ?
- Tolong ambilkan buku tulis itu !
- X + 3 = 8
- X ≥ 3
Mengkombinasikan Proposisi
Operator Logika untuk
menkombinasikan proposisi yaitu dan, atau dan tidak.
Dua operator pertama dinamakan operator biner karena operator tersebut
mengoperasikan dua buah proposisi, sedangkan operator ketiga dinamakan operator
uner karena ia hanya membutuhkan satu buah proposisi.
Proposisi yang terbentuk
dari pengkombinasian beberapa proposisi atomik disebut proposisi majemuk.
Dalam logika matematika
dikenal sebanyak 5 penghubung, yaitu:
Konjungsi (conjunction)
: p
dan q
dengan Notasi p Λ q
Dengan
tabel kebenaran sebegai berikut Contoh :
p : Hari ini hujan F q : Hari ini dingin T
-
p Λ q : Hari ini hujan dan hari ini dingin / hari ini hujan dan dingin
Disjungsi
(disjunction) : p atau q dengan Notasi p V q
Contoh :
p : ibu pergi ke pasar T
q : ibu belanja sayuran F
p v q : ibu pergi ke pasar
atau belanja sayuran
a. C. Ingkaran (negation)
: dari p:
tidak p dengan Notasi: ~p
Contoh :
p : pemuda itu tinggi
~p : tidak benar
pemuda itu tinggi / pemuda
itu tidak tinggi.
a.
EXCLUSIVE OR (XOR) (⊕)
Jika dimiliki
proposisi p dan q maka EXCLUSIVE OR (XOR) dari proposisi p dan q adalah
proposisi dengan tabel kebenaran sebagai berikut
Perlu diberi catatan untuk mudah
membedakan OR dan XOR adalah pada XOR
hanya kan
bernilai TRUE jika dau proposisi bernilai berbeda: T dan F atau F dan T.
a.
IMPLIKASI (→ )
Jika dimiliki
proposisi p dan q maka IMPLIKASI p→q (dibaca : JIKA p MAKA q) dari
proposisi p dan q adalah proposisi dengan tabel kebenaran sebagai berikut
Catatan
:
Dalam
IMPLIKASI : p →
q maka baik p maupun q keduanya adalah proposisi yang dapat bernilai benar atau
salah.
Tabel kebenaran (Truth
table)
Untuk
mengevaluasi apakah sebuah proposisi majemuk benar atau salah kita perlu tabel kebenaran
dari hasil yang ada dalam proposisi tersebut. Untuk sembarang proposisi p dan
q, rangkuman tabel kebenaran yaitu:
Hukum-hukum Logika Proposisi
1. Hukum Identas
(i) p
v F ↔ p
(ii)
p Λ T ↔
p
|
2. Hukum null/Dominasi
(i) p Λ F ↔ F
(ii) p v
T ↔ T
|
3. Hukum Negasi
(i) p
v ~p ↔ T
(ii)
p Λ ~p
↔ F
|
4. Hukum idempoten
(i) p
v p ↔ p
(ii) p Λ p ↔ p
|
5. Hukum Involusi(negasi ganda)
(i) ~ (~p)
↔ p
|
6. Hukum Penyerapan (absorpsi)
(i) p
v (p Λ q) ↔ p
(ii) p Λ (p v q) ↔ p
|
7. Hukum komutatif
(i) p
v q ↔ q
v p
(ii)
p Λ q ↔
q Λ p
|
8. Hukum assosiatif
(i) p v (q v r) ↔ (p v q) v r
(ii) p Λ (q Λ r ) ↔ (p Λ q) Λ r
|
9. Hukum Distributif
(i) p v (q Λ r) ↔ (p v q) Λ (p v r)
(ii) p Λ (q v r ) ↔ (p
Λ q) v (p Λ r)
|
10. Hukum De Morgan
(i) ~(p Λ q) ↔ ~p v ~q
(ii) ~(p v q) ↔ ~p Λ ~q
|
Hukum-hukum
logika di atas bermanfaat untuk membuktikan keekivalenan duabuah proposisi.khususnya pada proposisi majemuk yang mempunyai banyak
proposisi atomik. Bila suatu proposisi majemuk mempunyai n buah porposisi
atomik, maka tabel kebenarannya terdiri dari 2n baris. Untuk n
yang besar jelas tidak praktis menggunakan tabel kebenaran, misalnya untuk n
= 10 terdapat 210 baris di dalam tabel kebenarannya.
Contoh
Tunjukkan
bahwa p v ~(p v q) dan p v ~q keduanya ekivalen secara
logika
Penyelesaian:
p v ~(p v q ) ⇔p v
(~p ^ ~q)
(Hukum
De Mogran)
⇔
(p v ~p) ^ (p v ~q) (Hukum
distributif)
⇔T ^
(p v ~q) (Hukum
negasi)
⇔p v ~q (Hukum
identitas)
PROPOSISI
BERSYARAT
Misalkan p dan q adalah proposisi.
Proposisi majemuk “jika p maka q” disebut proposisi bersyarat(implikasi) dan dilambangkan p → q Proposisi p
disebut hipotesis (atau anteseden atau premis atau kondisi) dan proposisi q
disebut konklusi (atau konsekuen)
Tabel kebenaran
p
|
q
|
p → q
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
r Bi-implikasi
Misalkan
p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk “p jikan dan hanya jika q” disebut
bi kondisional (bi-implikasi)
dan dilambangkan p ↔ q.
Tabel kebenaran
p
|
q
|
p ↔q
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
INFERENSI (KESIMPULAN)
Inferse adalah proses penarikan kesimpulan dari
beberapa proposisi.
- Modus Ponen atau Law Of Detachment
p → q
p
jadi : q
- Modus Tollen
p → q
~ q
jadi : ~ p
- Silogisme Hipotesis
q →r
- Silogisme Disjungtif
p v
q
~ p
jadi: q
- Simplifikasi
p ^q
jadi: p
- Penjumlahan
p
jadi :p v
q
- Konjungsi
p
q
jadi : p ^
q








0 komentar:
Posting Komentar